Dan Kita Pun Menangis! Sejam Bersama Andy F Noya | Helmy Yahya Bicara

Anak2 lahir '50an kenal skli dgn Wiro... anak rimba. Buku berhalaman tebal skali.. lupa brp halaman. Dan itu penulisnya keren ... mmperkenalkan Indonesia dgn alamnya...hutan sampe ada gunung berlapis es di Irian Barat juga... Dan juga Wiro dlm episode jumpa dgn bule2.. Tidak smua kala itu bs membeli buku2 komik. Tpi th 50an banyk sewaan komik dgn uang pangkal.. sewa 2-3 hari. Keren. 👍🙏🇮🇩

Cerita pak Andy ini hampir sama dg cerita suami saya soal membaca. Suami sy hidup di lingkungan desa yang secara finansial rendah. Jangankan utk beli buku, untuk makan sehari2 saja hrus sering menahan lapar. Suatu hr ibunya membeli buku RPUL utk adiknya yg lebih malas belajar, dn pda akhirnya suami sy yg baca bahkan berulang2 hingga dia hafal isi RPUL itu. Sebab dia ingin trs membaca tp tk ada akses. Saat di bangku SMP-SMA, scara diam2 dia membaca buku perpustakaan saat jam istirahat. Apa yg dia baca? Laskar pelangi dan negeri lima menara. Dan dua buku hebat itu kini membawanya melanjutkan studi S2-S3 di Prancis, salah satu negara yg dia kenal melalui buku2 yg dia baca dulu. Membaca buku benar2 memiliki efek luar biasa utk menuntun kita menjalani hidup.

Beliau berdua ini contoh warga negara yg baik & benar... nggak cuma bacot nyalah2in pemerintah & ngejelekin negeri sendiri, tp bener2 turun tangan langsung ikut membangun negeri dg kemampuan yg mereka miliki... salut banget👍🏼👍🏼 Semoga saya & teman2 bisa ikut berpartisipasi dalam gerakan hebat yg dilakukan benih baik 🙏🙏 Sehat selalu Bapak-bapak berdua.

Bang Andy berhati lembut ,mudah meneteskan airmata ,kelembutan nya menularkan kebaikan dan motivasi bagi org lain

Bapak Hemly yahya yang terhormat dan saya Kagumi Perkenalkan nama saya DWI HARNO saya adalah seorang pendamping desa, di pelosok kalimantan Tengah dari komentar saya ini besar harapan saya dapat terbaca oleh Bapak saya sangat berharap untuk dapat di bantu pengadaan buku-buku bacaan karena saya lagi dan sedang menggerakan masyarakat dengan gerakan yaitu "Desa Membaca" karena saya berkeyakinan bahwa desa adalah masa depan Indonesia.

terima kasih atas antusiasme kalian pada episode kali ini. jadi sudah kah kalian membaca hari ini?

Waaaaaw....dengar cerita orang2 miskin yg kaya dg ilmu dsn Allah berikan KECERDASAN saya bangga.....bikin Indonesia pintar , saya happy dengarnya...

Semoga dinegeri ini masih banyak orang seperti bang andi dan bang helmy yg peduli sama negeri ini

entah kenapa story telling pak andy noya salah satu terbaik....lemah lembut enak bgt d denger berasa d bacain dongeng semasa kecil...❤️

Orang besar selalu punya kisah inspiratif di balik kesuksesannya.

Saya seorang guru SD sangat terinspirasi mendengarkan perbincangan kedua orang hebat ini☺Semoga saya bisa sprti Bu Guru Ana yg bisa menjadi inspirasi juga bagi anak didik saya. Dengan mendengarkan perbincangan ini saya ingin lbh mengaktifkan lagi gerakan literasi di tempat saya mengajar. Mungkin bisa saya mulai dengan membacakan dongeng untuk murid saya, karena kebetulan saya guru kls 1 SD. Bismillah semoga saya bisa memulainya dan bisa konsisten😇

Obrolan dua org hebat, cerdas dan kebanggaan bangsa gak bikin bosan... Bikin wawasan kita bertambah.. sehat selalu Bang Andy dan Bang Helmi.. Ayo cerdaskan anak bangsa..💪💪😄

Bang Andy F Noya ini kalo ngomong selalu menyentuh dan menghipnotis penonton, penuh dengan informasi dan cerita yg disampaikan selalu dekat dengan keadaan kita pada umumnya, hebat!

Terima kasih Bang Andy, terima kasih Bang Helmy. Kisah Bang Andy Noya banyak kesamaan dengan apa yang saya alami. Saya dibesarkan oleh Ibu yang berpisah dengan ayah. Ibu saya bekerja di sekretariat PWI (1964 atau 1965-2008). Setiap hari Ibu saya membawa koran dan majalah ke rumah. Saya mulai membaca Kompas sejak kelas 4 SD. Saya pun senang membaca komik Album Cerita Ternama, Karl May, WInnetou saya baca seperti yang Bang Helmy baca. Saya punya Ibu guru, Ibu Siti nama beliau. Beliau menyarankan kepada Ibu saya untuk memindahkan saya ke SD yang lebih bagus di Kota Tangerang. Ibu saya pun memindahkan saya ke SD itu. Ibu Siti sambil menangis mengatakan kepada Ibu saya, saya sayang anak ibu, tapi saya lebih menginginkan dia lebih maju. kemudian saya pun berkuliah di tempat Bang Andy belajar, IISIP yang dulu di jaman Bang Andy bernama STP. Bedanya dengan Bang Andy, saya berkarir sebagai dosen sejak mengikuti program S3 di FHUI. Beruntungnya Bang Andy yang telah berbakti kepada Ibu dan ibu gurunya. Saya menangis mengikuti perbincangan Bang Andy dengan Bang Helmy. Ingat Ibu saya dan guru saya. saya kagum dengan apa yang dikerjakan Bang Helmy, Bang Andy untuk Indonesia, untuk orang-orang kecil atau miskin demi memajukan Indonesia. Salam hormat untuk Bang Helmy dan Bang Andy.

Buku... Adalah Sahabat sejati. Yg selalu setia. Yg sllu mengerti.. Yg tdk menghakimi... Yg menemani dlm sikon apapun... Dlm sehat. Dlm sakit.. Dalam sedih dalam gembira.. Dan Buku bs diwariskan kpd anak cucu.. Dan siapa pun yg se-frekwensi. Sy sangat sangat suka Buku... Trimakasih Bang Andy. Flores Noya.. Bang Helmi Yahya... Tak sadar... Sya pun menangis🥺🙏🙏

Luarbiasa kesaksian ini.Puji Tuhan

Cerita yang sangat insfirativ. Betul sekali anak dari keluarga miskin tidak atau pasti akan menjadi miskin. Saya orang Betawi asli. Lahir dan besar di belakang PAM DKI Pejompongan. Kedua orang tua saya tidak pernah "makan bangku sekolahan", istilah orang betawi untuk tidak pernah sekolah. Pekerjaan "Baba" pedagang nasi uduk dan soto betawi di pinggir jalan belakang Laboratoium PAM DKI dekat rumah saya. Alhamdulillah, Qodarullah berkat doa kedua orang tua saya dapat mengenyam pendidikan S3 (PhD) di Jepang setelah lulus dari FKUI dan berkesempatan melanjutkan untuk menjalani pos-doktoral di Oregon USA. Guru saya waktu di FKUI menyebut saya orang Betawi anomali. Sekarang saya masih aktif menjadi salah seorang pendidik para calon dokter di FKUI.

Obrolan ini sangat menginspirasi, terima Kasih Bung Andy dan Pak Helmy. Saya pribadi pun merasa terselamatkan oleh buku. setelah lulus dari kuliah tahun 2007, saya pindah pindah kerja tidak menentu, mulai dari kerja di restoran, jadi sales produk, jadi marketing bank, sampai pada akhirnya bekerja di sebuah toko buku di Bandung. saat kerja di toko buku inilah saya punya kesempatan banyak sekali membaca buku tentang Indonesia terutama tentang pembangunan Desa. Alhamdulillah sejak 2009 sampai sekarang saya berkecimpung di dunia pemberdayaan masyarakat desa. saya mengerti bahwa apa yang saya lakukan ini mungkin tidak akan merubah Indonesia secara signifikan karena perlu kesadaran kolektif untuk mencapai signifikansi itu. tapi setidaknya, saya dapat berharap akan menjadi bagian dari membangun kesadaran kolektif itu sendiri, salah satunya dengan cara membangun kultur belajar bersama masyarakat. sekali lagi terima kasih Bung Andy dan Pak Helmy.

Idola sejak kecil dengan Bapak Andi F. Noya dengan semua cerita inspirasinya.

Pa Noya dan Pa Helmi , adalah dua tokoh yg banyak memberi inspiratif ttg literasi bg banyak generasi anak Indonesia utk 30 sampai 50 thn , hr k8bat baca masyarakat indonesia rendah , coba bayangkan didaerah pinggiran dan terpencil seperti papua, kalimantan, sulawesi, maluku, NTT, NTB...trimakasih utk dua motivator yg hebat.